Tuesday 14 August 2012

Bolang Strikes back: Manila-Hinatuan

Eh, berhubung saya capek dan ga jago bahasa Inggris (toeflnya ga nyampe 670 gitu,,ga kaya temen sayah), jadi lanjutannya pake bahasa indonesia aja yah :D


Okeh, Jadi perjalanan dilanjut. Minggu lalu saya masih ada di Quezon city, Manila. Tepat di hari minggu tanggal 5 Juli perjalanan ke mindanao dimulai. Tansport pertama pake taksi dari Katipunan Avenue ke Airport. Taksinya karna pesennya dari tempat super mahal bernama MyPlace jadi abisnya 600php. Ni juga agak 'cerdas' karena harusnya pake taksi biasanya aja bisa separonya tapi ya sudah berhubung baru pertama kali jalan. Terutama karna denger berita dari temen-temen yang lain tentang bahaya di taksi apalagi kalo udah lewat terowongan dan berhubung airport lumayan jauh jadi saya masih main aman sekali. Kalau minggu pagi traffic masih agak lengang, sampe Ninoy Aquino International Airport dalam waktu kurang dari setengah jam. Jadi, berikut urut-urutan dari Manila - Hinatuan, Surigao del Sur:

Oh iyah, mungkin penasaran kenapa Hinatuan, Surigao? Well, saya sedang dalam misi untuk mempelajari kehiduoan pesisir dan isu gender di sana. Jadi ini perjalanan pertama ke desa pesisir di Philippines. Doakan ya


1. NAIA Manila - Butuan Airport



Dari Manila ke Butuan Airport ditempuh dengan jarak 1,5 jam. Penerbangan yang melayani rute ini ada beberapa pilihan : Cebu Pacific, Air Phil express, dan Philippine Airlines. Saya terbang dengan Cebu Pacific dengan harga 3,748 php. Yang pasti bisa dapat lebih murah dari ini kalo pesennya jauh jauh hari.
Akhirnya menjejjakkan kaki ke pulau Minadanao! Yay!! Emm, Butuan airport memang relatif kecil, langsung masuk dan hanya ada satu tempat pengambilan barang. Mirip dengan airport-airport di kota kecil lainnya di Indonesia, eg. Lampung (kalau belom berubah terakhir saya ke sana 2010). Dari Butuan masih harus naik multicab ke Langihuan bus terminal. 

2. Langihuan - Hinatuan

Perjalanan dari Butuan airport hingga Langihuan bus terminal tidak terlalu jauh, sekitar 45-60 menit dengan harga 100php. Vannya kayak mobil biasa gitu pake AC jadi lumayan lah.
Sampe di Butuan terminal, kemudian dilanjutnkan dengan nyari bis yang ke arah Mangagoy.

Bachelor Bus - Mangagoy bound

yah begini inilah kondisi bisnya, non-AC, mirip bus antar propinsi di Indonesia. Hari itu, saya enggak puasa dulu. Berhubung perjalanannya masih jauh. Dari Langihuan ke Hinatuan bus terminal makan waktu 4 jam sendiri. Jadi ya alhasil, duduk duduk ajah menikmati pemandangan. :)


3. Hinatuan - CERD Office
Setelah kena angin, ujan, sinar panas matahari huehehe.. emang cuaca di sini agak variatif dan kreatif. Bisa ujan terus panas, trus angin jadi dibiasakan ajah. Akhirnya, setelah 4 jam sampaiii jugaaaa.... 
CERD ( Center of Empowerment Resource and Development).

CERD office - Hinatuan

Nipa Houses & coconut trees - view from outside the office.



Kantor CERD ini nyaman sekali, beberapa hari awal saya tidur di ruang tamunya itu. Di bawah kipas angin tinggal gelar kasur minjem dari kantor. Orang-orang di sini luar biasa baiknya, they all like mother-figures for me. Mereka nyiapin makanan berbuka sekaligus makanan sahur saya. 

Nama kota ini Hinatuan, dan ajaibnya kota ini terkenal dengan 0 sampah karena hampir semua sampah yang ada mereka recycle dan dikelompokkan. Di post saya selanjutnya, saya akan lebih bercerita tentang Hinatuan dan harapan semoga ada kota di Indonesia juga yang bisa mengikuti jejak kota ini mengelola sampah. 


Salam damai,
Tatum




4 comments:

  1. masyaallah,, siapa tuh 670? ckckck..

    ReplyDelete
  2. Iyah, emang luar biasa temen sayah itu. Amazing bgt, nanti saya kenalin yah :D

    ReplyDelete
  3. Eh buset.. itu jago bener temennya! 670? Kenalin dooooonk.. *komat-kamit mudah-mudahan cowo lucu*

    ReplyDelete
  4. nyang komen sebelon lo itu ndo.. hihihihi

    ReplyDelete