Wednesday 29 August 2012

Nicaragua - The Legacy of Revolution

Traveling to Nicaragua (2010), is one of dream-come-true for me. It all started with my passion and interest in Latin America countries. I had  a class in Latin America politics and governance and afterwards wrote about 'The Role of Women in Sandinista Revolution' as my undergraduate thesis. While writing that, never crossed my mind that I will go to Nicaragua and see with my own eyes and step my foot in the historical city of Leon. This is one of the reasons why you should keep your dream high, who knows one day you it will come true. Don't stop sketching your dream!

Getting to Nicaragua is easy if you already in one of the Central America countries, you can just take the tica bus, you can find the schedule here: TICA BUS
If you are in Nicaragua, the must-visited places and must-do activities are:

1. Granada
Granada is a colonial little town with a lot of color. I really like their colorful simple homes with rocking chair on their porch. People here are so laid back and relax. 





We stayed in a very cool old house called La Merced. They have nice rooms and delicious breakfast.


2. Leon
Leon is the center of the revolutionary movement. you will find this place filled with murals about the Sandinista and their struggle during the revolution. There is a modest museum about The Nicaragua revolution where they have display about the fighting, men and women soldiers and all the revolutionary images. It was an iterating museum if you like history and want to know about the movement it self. This city is a mind blowing personally for me, I can relate about what i have studied there back in University, its magic. Having a discussion with Nicas in their bars, talking about Giocnda Belli and government policies. So laid back yet interesting. 





3. Masaya Market
You can buy all your souvenir and artesian stuff here. Try to bargain.







4. Sand boarding on active Volcanoe (the highlight of our trip)
This is definitely the highlight of our trip to Nicaragua. Sandboarding on an active volcano. Brings a lot of water with you and apply sand block. It will be very exhausted to get to the top but the view and experience is all worth. 








5. The Lagoon and Beach



Thursday 16 August 2012

Pura Vida, Mae!

My first travel story is about a no-arm country. in 2009, this country rank as the #1 in Happy Planet Index. Any guess? Si, eso es Costa Rica mae!

I lived there almost a year back in 2009. I did my master degree there at UPEACE

I feel bad actually, my hard drive external just crashed last month. Sucks. I lost all of the data (photos & files) of my trips and works. This gave me a reason to start blogging so that I can put it online, hope this blogspot won't go bankrupt and lost all the data. There's this proverb that say and end is a new beginning. Maybe what happened to my hd external is a sign *trying to make some positive thoughts here*, it does lead me to something new.
You wont find San Jose shots here or artesian market but if you happen to be there you have to visit the National Theater and the artesian market there. The markets are quite cool although most of the things you'll find will be made in China hehehe, well but what doesn't , verdad?
 I gather all of this from my fb accounts, sorry if its wasn't the best.
Here are some glimpses of Costa Rica, enjoy folks



Colors of Costa Rica. We found this on our way to Irazu Volcano.  From here you can go to La Paz waterfall also.  

Costa Rica is famous by its beaches. This one is La Cruz in guadalupe. Its' like a hidden gem. Located in a border between Costa Rica. It's a white sandy beach and has a tranquil atmosphere. I like it better than Jaco. Wish I have better picture :(

We camped out on the beach. It was really cool just to open your blanket in the morning and have the beach for your own. There's another beach near this place also called playa Coyotera. At night you can swim with the sparkling algae. Super fun.


A mosque in San Jose. Since the majority here is Catholic they refer mosque as the 'muslim church'




A trip to Tortuguero. The guide will take you to see turtles when they laid their eggs at night. 
You'll see some wild animals inside there, like this Cayman who decided to say Hello :)
Gallo Pinto : traditional food



Lentern Festives during the Independence Day Celebration

Indendence Day Carnaval: delegates from neighboring countries
Que lindos ninos!
UPEACE Graduation: Gender and Peace Building class 2009-2010 

Your visit to Costa Rica won't complete before meeting Oscar Arias :)









Wednesday 15 August 2012

Hinatuan - Zero Basura Town

Saya sudah seminggu lebih tinggal di kota kecil bernama Hinatuan ini. Di kota inilah, kepercayaan saya terhadap masyarakat yang menjaga lingkungannya terpulihkan atau restored. Kota yang berpenduduk 38, 484 (2009) terkenal dengan kota yang mempunya 0 (nol) sampah - Zero Basura Town

We should have this kind of Olympic!


Hinatuan terdiri dari 24 Barangays di mana 10 Barangayas ada di Riverside dan 11 Barangays ada di Coastal. Nah, yang 3 lagi kemana yah? Saya juga agak bingung kenapa tidak tercantum di profile municipality-nya.

Saat ini saya ada di Barangay Maharlika. Barangay yang kecil dan nyaman.  Ada dua hal menarik di kota ini:

1. Pertama, ada sirene untuk jam malam. Setiap waktu menunjukkan jam 8 malam, akan terdengar sirene di kota ini. Bukan untuk menandakan kebakaran, tapi untuk menandkaan jam malam bagi pemuda-pemudi yang berusia di bawah 18 tahun untuk kembali dan masuk ke rumah masing-masing. Efek dari sirene ini? ya, kotanya jadi sepi ketika masuk jam 8, tidak ada saling ngeceng-mengecengi berhubung mukanya juga tidak keiatan karena jalan-jalan sudah gelap gulita.
Jam malam yang kedua di jam 12 malam. Diharapkan semua orang sudah masuk dan beristirahat dengan tenang. Tapi kalau yang jam malam kedua ini saya tidak tahu keefektifannya berhubung saya sudah terlelap. Yah, saya kan bagian dari yang di bawah 18 tahun itu. hehehe...
Dampak dari jam malam ini? Semua orang bangun pagi-pagi sekali. Jam 6 di kota ini sudah seperti jam 7, jalanan ramai dan cahaya terang benderang. Bahkan mataharipun sepertinya terbit lebih cepat di kota ini.

Maharlika Brgy. in the morning

this is only 8 pm 



2. Waste Management
Kota ini punya regulasi yang ketat tentang pengaturan sampah dan penggunaan plastik. Setiap rumah, tidak terkecuali, harus memilah milah sampahnya menjadi beberapa  kelompok: kertas, foil, botol plastik, kaca dan sejenisnya. Sedangkan untuk sampah dapur dan sisa makanan, pemerintah mneggalakkan setiap rumah tangga untuk mengolahnya terutama menjadikan kompos. Home-gradening dikampanyekan supaya setiap rumah bisa memelihara kebun atau pun tanaman untuk menghijaukan lingkungan sekitar. Ide dasar tentang adanya kebun keluarga ini juga untuk mendukung peningkatan food security/ ketahanan pangan di tiap-tiap keluarga. Salut!
tahun 2010, Hinatuan memenangkan zero-basura olympics yaitu kompetisi tentang pengelolaan sampah di lingkup nasional.

segregated waste management




Kalau masih ada yang berkomentar bahwa isu lingkungan merupakan isu elite yang hanya bisa dinikmati dan dilakukan segelintir orang. Check this out! Bahkan rumah yang berada di pinggir rawa ini bisa memilah sampahnya dengan sangat baik. Tidak ada bau busuk menusuk ataupun lalat-lalat mengerumuni tumpukan sampah yang terbengkalai.

you see those sacks? Waste management no excuse


Regulasi tentang plastik juga sagat ketat di kota ini, ketika Anda berbelanja tidak akan ada toko yang memberikan plastik. Barang belanjaan Anda hanya akan dibungkus dengan kertas koran bekas dan kalau Anda berbelanja cukup banyak dihaapkan Anda membawa sendiri tas berbelanja. No plastic allowed that's the rule. Juara!

Untuk memastikan bahwa peraturan ini tidak dilanggar, sesekali dan secara acak akan ada semacam petugas yang berkunjung ke rumah untuk memeriksa sampah Anda. Kalau belom terpilah denga n benar akan ada peringatan di kunjungan pertama, jika setelah diperingatkan masih terjadi lagi akan dikenai penalti sebesar 500php (Rp. 125,000)

we always bring that net bag ev'time we do shopping

Ini yang saya salut sekali, terdengar tidak mungkin untuk dilakukan di Indonesia? Sayangnya iyah, tapi harusnya kalau ini bisa dilakukan di kota dengan ekonomi yang beragam ini, tidak ada alasan untuk tidak bisa mereplikasikan sistem ini setidaknya di satu desa saja di Indonesia. Pasti akan sangat indah dan bermanfaat untuk lingkungan dan sekitar.

you can see the recycle ad everywhere




Tuesday 14 August 2012

Bolang Strikes back: Manila-Hinatuan

Eh, berhubung saya capek dan ga jago bahasa Inggris (toeflnya ga nyampe 670 gitu,,ga kaya temen sayah), jadi lanjutannya pake bahasa indonesia aja yah :D


Okeh, Jadi perjalanan dilanjut. Minggu lalu saya masih ada di Quezon city, Manila. Tepat di hari minggu tanggal 5 Juli perjalanan ke mindanao dimulai. Tansport pertama pake taksi dari Katipunan Avenue ke Airport. Taksinya karna pesennya dari tempat super mahal bernama MyPlace jadi abisnya 600php. Ni juga agak 'cerdas' karena harusnya pake taksi biasanya aja bisa separonya tapi ya sudah berhubung baru pertama kali jalan. Terutama karna denger berita dari temen-temen yang lain tentang bahaya di taksi apalagi kalo udah lewat terowongan dan berhubung airport lumayan jauh jadi saya masih main aman sekali. Kalau minggu pagi traffic masih agak lengang, sampe Ninoy Aquino International Airport dalam waktu kurang dari setengah jam. Jadi, berikut urut-urutan dari Manila - Hinatuan, Surigao del Sur:

Oh iyah, mungkin penasaran kenapa Hinatuan, Surigao? Well, saya sedang dalam misi untuk mempelajari kehiduoan pesisir dan isu gender di sana. Jadi ini perjalanan pertama ke desa pesisir di Philippines. Doakan ya


1. NAIA Manila - Butuan Airport



Dari Manila ke Butuan Airport ditempuh dengan jarak 1,5 jam. Penerbangan yang melayani rute ini ada beberapa pilihan : Cebu Pacific, Air Phil express, dan Philippine Airlines. Saya terbang dengan Cebu Pacific dengan harga 3,748 php. Yang pasti bisa dapat lebih murah dari ini kalo pesennya jauh jauh hari.
Akhirnya menjejjakkan kaki ke pulau Minadanao! Yay!! Emm, Butuan airport memang relatif kecil, langsung masuk dan hanya ada satu tempat pengambilan barang. Mirip dengan airport-airport di kota kecil lainnya di Indonesia, eg. Lampung (kalau belom berubah terakhir saya ke sana 2010). Dari Butuan masih harus naik multicab ke Langihuan bus terminal. 

2. Langihuan - Hinatuan

Perjalanan dari Butuan airport hingga Langihuan bus terminal tidak terlalu jauh, sekitar 45-60 menit dengan harga 100php. Vannya kayak mobil biasa gitu pake AC jadi lumayan lah.
Sampe di Butuan terminal, kemudian dilanjutnkan dengan nyari bis yang ke arah Mangagoy.

Bachelor Bus - Mangagoy bound

yah begini inilah kondisi bisnya, non-AC, mirip bus antar propinsi di Indonesia. Hari itu, saya enggak puasa dulu. Berhubung perjalanannya masih jauh. Dari Langihuan ke Hinatuan bus terminal makan waktu 4 jam sendiri. Jadi ya alhasil, duduk duduk ajah menikmati pemandangan. :)


3. Hinatuan - CERD Office
Setelah kena angin, ujan, sinar panas matahari huehehe.. emang cuaca di sini agak variatif dan kreatif. Bisa ujan terus panas, trus angin jadi dibiasakan ajah. Akhirnya, setelah 4 jam sampaiii jugaaaa.... 
CERD ( Center of Empowerment Resource and Development).

CERD office - Hinatuan

Nipa Houses & coconut trees - view from outside the office.



Kantor CERD ini nyaman sekali, beberapa hari awal saya tidur di ruang tamunya itu. Di bawah kipas angin tinggal gelar kasur minjem dari kantor. Orang-orang di sini luar biasa baiknya, they all like mother-figures for me. Mereka nyiapin makanan berbuka sekaligus makanan sahur saya. 

Nama kota ini Hinatuan, dan ajaibnya kota ini terkenal dengan 0 sampah karena hampir semua sampah yang ada mereka recycle dan dikelompokkan. Di post saya selanjutnya, saya akan lebih bercerita tentang Hinatuan dan harapan semoga ada kota di Indonesia juga yang bisa mengikuti jejak kota ini mengelola sampah. 


Salam damai,
Tatum




Saturday 4 August 2012

Mindanao Trip Part 1 - Surigao Del Sur

Dear God,
I know getting lost is in my blood but can you make an exception for tomorrow, puh-leese? *puppy eyes*

I don't know if I shared this before but I am now in the Philippines for a research work. Tomorrow is quite a 'body shaking-nailbitting' day for me as I would have my first trip to eastern part of Mindanao alone. I'll be heading to Hinatuan Bay, Surigao del Sur and live in the coastal villages there.
Funny how people wondering and surprise why I choose Surigao as my site research while there are so many coastal villages in the Philippines. I got curious, and it turned out that Surigao used to be home of communist rebel group NPA (New People's Army) or sometimes people making jokes about by saying that I will meet Nice People Army.
I don't know how to feel about that. I just hope that I will be safe.

So, how do I know about Hinatuan?
I met with Ms. Jovelyn, the executive director of CERD in a conference on mangrove rehabilitation back in 2010. They have awesome community based coastal resource management (CBCRM) run by women. Interesting program because there is no CBCRM in Indonesia that specifically focusing on women.
Here's is the link of their website:
http://cerd.ph/


I can't wait until tomorrow, a one hour plane, 4 hour bus drive, and tricycle. Sounds like a long trip. But hey, the project has just started :)